Sertifikat

 

Sebagai hasil dari kritikan internasional terhadap kegiatan yang melibatkan industri kelapa sawit, berbagai skema sertifikasi telah dibentuk dalam beberapa tahun terakhir untuk mempromosikan produksi minyak sawit dan turunannya merupakan berkelanjutan. Sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan, mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan perluasan areal perkebunan kelapa sawit. Skema sertifikasi ini menyediakan cara untuk menyelesaikan potensi masalah yang terjadi.

 

RSPO

  • RSPO adalah sebuah sertifikasi yang diakui secara global sebagai panduan pengelolaan minyak sawit yang berkelanjutan, dengan menetapkan kriteria lingkungan dan sosial yang ketat untuk dipatuhi oleh organisasi/perusahaan agar memproduksi minyak sawit secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan degradasi lingkungan dan ketimpangan sosial.
  • RSPO beroperasi di setiap sektor rantai pasok minyak sawit dan saat ini memiliki lebih dari 4.000 anggota.

 


ISCC

  • ISCC adalah sebuah sertifikasi global yang diprakarsai oleh pendekatan berbagai pemangku kepentingan serta organisasi-organisasi penelitian. ISCC dikelola oleh sebuah asosiasi yang saat ini memiliki 55 anggota
  • ISCC memiliki bidang yang luas, mencakup semua jenis biomassa dan biofuel. ISCC berorientasi pada pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), pemanfaatan lahan yang berkelanjutan, melindungi sistem ekologi dan sosial. Kami telah memperoleh pengakuan sertifikat ISCC dengan luas perkebunan 28.031,91 hektar termasuk 4 Pabrik Kelapa Sawit dan satu Refinery

 

ISPO  

  • ISPO adalah sebuah kebijakan yang disetujui oleh pemerintah Indonesia, dengan tujuan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan untuk mengurangi gas rumah kaca serta mengurangi masalah lingkungan. Kami telah menerima sertifikasi ISPO seluas 20.496, 53 hektar dan 4 pabrik.

 

Sertifikat Lainnya

  • SPO adalah sebuah sertifikasi yang diakui secara global sebagai panduan pengelolaan minyak sawit yang berkelanjutan, dengan menetapkan kriteria lingkungan dan sosial yang  ketat untuk dipatuhi oleh organisasi/perusahaan agar memproduksi minyak sawit secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan degradasi lingkungan dan ketimpangan sosial.